Sedangkan Ilmu Forensik merupakan ilmu pengetahuan yang memberikan bukti ilmiah untuk dapat digunakan dalam proses pengadilan untuk mendukung penuntutan dala penyelidikan tindak kejahatan.
Sejarah ilmu forensic dimulai dengan adanya buku ilmu forensic pertama dicina pada tahun 1248. Buku tersebut berisikan catatan mengenai pengetahun medis untum memecahkan kasus criminal. Kemudian pada tahun 1600an terbit kembali laporan pathology tentang penyebab kematian seseorang. Untuk lebih jelasnya dalam mempelajari sejarah ilmu forensic dari tahun ketahunnya dapat dilihat pada table berikut :
Tahun | Timeline Sejarah Ilmu Forensik |
---|---|
1248
|
Buku Ilmu Forensik Pertama
|
Buku ini diterbitkan dicina. Buku ini berisikan catatan tentang pengetahuan medis yang digunakan untuk memecahkan kasus kriminal
| |
1600
|
Laporan pertama Forensik Pathology tentang penyebab kematian seseorang
|
1784
|
Barang bukti dalam bentuk fisik digunakan dalam kasus kriminal
|
Pencocokan bukti fisik dalam kasus pembunuhan (John Toms, Inggris). Bukti bukti yang ditemukan adanya robekan koran di pistol yang cocok dengan koran yang ada didalam sakunya.
| |
1806
|
Investigasi Kasus Keracunan
|
Valentin Ross adalah seorang ahli kimawan jerman yang mengembangkan metode untuk mendeteksi racun dalam perut korban sehingga dapat membantu proses investigasi kematian yang berkaitan dengan racun.
| |
1836
|
Pemanfaatan bahan kimia
|
James Marsh, seorang ahli kimia dari inggris menggunakan proses kimia untuk menentukan arsenik penyebab kematian seseorang dalam sidang pembunuhan.
| |
1854
|
Foto digunakan dalam investigasi untuk pertama kalinya(1854-59 )
|
San Francisco menggunakan foto untuk identifikasi kasus kriminal.
| |
1880
|
Penemuan Keunikan Sidik Jari
|
Henry Faulds and William James Herschel mempublikasikan paper mengenai keunikan sidik jari. Kemuadin seorang ilmuwan yang bernama Francis Galton, mengidentifikasikan pola sidik jari.
| |
1887
|
Sherlock Holmes
|
Penetapan bahwa koroner dapat digunakan untuk menentukan penyebab kematian tiba-tiba, kekerasan dan ketidakwajaran kematian sesorang. Arthur Conan Doyle juga menerbitkan cerita pertama Sherlock Homes.
| |
1892
|
Sidik jari digunakan dalam kasus kriminal
|
Juan Vucetich, seorang perwira polisi Argentina menggunakan sidik jari sebagai bukti dalam penyelidikan pembunuhan. Dia menciptakan sistem identifikasi sidik jari yang disebut daktiloscopy.
| |
1901
|
Penyelidikan Golongan darah
|
Karl Landsteiner mengelompokkan golongan darah manusia ABO dan disesuaikan untuk digunkaan pada noda darah melalui Dieter Max Richter.
| |
1901
|
Identifikasi pola sidik jari oleh Galton Henry system secara resmi digunakan di Skotlandia.
|
1903
|
Penggunaan pola sidik jari untuk proses identifikasi.
|
1909
|
Sekolah forensik pertama didirikan oleh Rodolphe Archibald Reiss di swiss
|
1910
|
Pengunaan Rambut dalam dunia forensik
|
Victor Balthazard and Marcelle Lambert mempublikasi penelitian pertama tentang rambut. Dalam penelitiannya juga mencantumkan kasus pertama yang mlibatkan rambut.
| |
1923
|
Berdirinya Police Crime Lab di Los Angeles
|
1930
|
Prototype polygraph, merupakan alat deteksi kebohongan yang diciptakan oleh John Larson pada tahun 1921, dikembangkan dan digunakan di kantor polisi.
|
1932
|
FBI membangun laboratorium forensik terkemudka didunia.
|
1960
|
Penggunakan rekaman suara yang dijadikan barang bukti di pengadilan.
|
1967
|
FBI mendirikan National Crime Information Center.
|
1974
|
Teknologi yang di kembangkan oleh Aerospace Corporation yang dapat menunjukan seberapa dekat tersangka dengan psitol yang digunakan.
|
1975
|
Penggunaan pembaca sidik jari pertama yang dipasang di FBI
|
1979
|
Royal Canadian Mounted Police yang pertama kali menerapkan sistem identifikasi sidik jari ortomatis.
|
1984
|
Sir Alec Jeffreys mengembangkan teknik sidik jari DNA. Bahwa setiap DNA setiap manuasia berbeda – beda.
|
1987
|
Penggunaan DNA dalam pengungkapan kasus kriminal
|
1996
|
National Academy of Sciences mengumumkan bukti DNA dapat diandalkan dalam proses penyelidikan.
|
1999
|
FBI membangun sistem identifikasi sidik jari otomatis dan terintegrasi.
|
2001
|
Mempercepat teknologi waktu dalam identifikasi DNA dari 6-8 minggu menjadi 1-2 hari.
|
2007
|
Britain layanan ilmu forensik mengembangkan sistem pengkoden dan deteksi alas kaki online.
|
2008
|
Ilmuwan memvisualisasikan sidik jari yang telah dibersihkand dapat dideteksi dan diidentifikasi kembali.
|
2011
|
Universitas Negeri Michigan mengembangkan software yang secara otomatis dapat mencocokan gambar yang sesuai dengan sketsa wajah yang tersimpan dalam databse.
|
2011
|
Peneliti jepang mengembangkan sitem pencocokan x-ray gigi. Sistem ini secara otomatis menyesuaikan x-ray gigi dalam databse.
|
Referensi:
- Computer Forensic History. (n.d.). Retrieved October 8, 2015, from http://www.forensics-research.com/index.php/computer-forensics/computer-forensics-history/
- Forensic Science Timeline. (n.d.). Retrieved October 8, 2015, from http://www.softschools.com/timelines/forensic_science_timeline/99/
- Subdivisions of Forensic Science. (n.d.). Retrieved October 8, 2015, from http://griomire.tripod.com/id10.html
0 Response to "Sejarah Perkembangan Ilmu Forensik"
Posting Komentar